Buku IPS Yang Diterbitkan Yudhistira Tidak Melalui BSNP?

Ada kabar yang beredar bahwa buku IPS yang diterbitkan oleh Yudhistira tidak melalui BSNP. Informasi tersebut berdasarkan dari Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) oleh Awalludin Tjalla. 


Buku IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk Kelas VI yang diterbitkan oleh Yudhistira kabarnya menuliskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israil tidak melewati penilaian dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hal tersebut sangat disayangkan karena biasanya buku - buku pendidikan digunakan sebagai rujukan di sekolah - sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.

"Yang buku IPS kelas VI terbitan Yudhistira itu tidak melewati tahapan yang kami buat. Itu yang kami sayangkan," kata Awalludin saat menggelar konferensi pers di kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakata Pusat, Kamis (14/12).

Awaludin menegaskan, seharusnya penilaian atas kriteria kelayakan buku teks pelajaran maupun buku nonteks pelajaran, diajukan oleh penerbit kepada Kemendikbud atau BSNP untuk ditelaah. Meski begitu, dia mengakui, hingga kini mekanisme penilaian tersebut masih belum maksimal, sehingga buku terbitan Yudhistira itupun bisa lolos terbit dan menjadi rujukan.

Baca juga :

"Jadi naskah setiap buku itu seharusnya ditelaah, lalu diberikan ulasan atau dikaji, diedit, dan ada uji keterbacaan oleh para guru. kemudian baru ditetapkan sebagai buku pelajaran oleh Mendikbud. Tapi ya proses itu memang belum terlalu baik," jelas dia.

Kabarnya akhir - akhir ini ada masyarakat yang dihebohkan oleh temuan sejumlah buku IPS kelas VI yang menuliskan bahwa Yerusalem sebagai Ibu Kota Israil. Semoga untuk kedepannya buku pelajaran yang dirilis ke umum bisa harus diverifikasi terlebih dahulu oleh BSNP.